Die Rotschwanz-Walzenschlange (Cylindrophis ruffus, Syn.: Anguis ruffa), auch Rote Walzenschlange genannt, ist eine ungiftige Schlangenart aus der Familie der Walzenschlangen (Cylindrophiidae).
Das Verbreitungsgebiet der Rotschwanz-Walzenschlange reicht von Myanmar über Thailand, die Malaiische Halbinsel bis zu den indonesischen Inseln Borneo, Sumatra, Bangka, Java, Sulawesi, Buton, den Sula-Inseln und Komodo. Außerdem kommt sie in Laos, Kambodscha, Vietnam, Südchina (Hongkong, Fujian und Hainan) vor.
Die Rotschwanz-Walzenschlange kann eine Gesamtlänge von 90 cm erreichen und hat einen drehrunden Körper der auf seiner gesamten Länge fast den gleichen Durchmesser hat. Rücken und Körperseiten sind metallisch irisierend dunkelbraun bis schwarzbraun. Beigefarbene bis weißliche Querbänder mustern den Körper in unregelmäßigen Abständen. Sie umschließen ihn nicht vollständig. Die Bauchseite ist abwechseln weißlich und schwarzbraun gefärbt. Der Schwanz ist kurz und dorsoventral abgeflacht, das Schwanzende ist rot. Es endet in einer großen, flachen Endschuppe. Die glatten Schuppen auf dem Rücken sind in 19 oder 21 Reihen angeordnet. Die Anzahl der nur wenig verbreiterten Bauchschuppen beträgt 185 bis 222, die Anzahl der ungeteilten Subcaudalia liegt bei 5 bis 10. Die Analschuppe ist geteilt. Ein Präoculare vor den kleinen Augen fehlt, hinter den Augen liegt eine einzelne Postocularia. Die Anzahl der Oberlippenschilde (Supralabialia) liegt bei sechs, wobei der dritte und der vierte das Auge berühren. Die Anzahl der Unterlippenschilde (Infralabialia) liegt bei sechs.
Die Rotschwanz-Walzenschlange lebt vor allem im Flachland in Reisfeldern und Sümpfen, ist aber auch schon in Höhen bis 1700 Metern gefunden worden. Sie ist dämmerungs- und nachtaktiv und ernährt sich von Insekten, Insektenlarven, Würmern, Blindschlangen und wahrscheinlich auch von Fröschen und Kaulquappen. Wird sie bedroht so plattet sie ihren Körper stark ab und hebt den Schwanz, dessen dunkelrote, gestreifte Unterseite so sichtbar wird. Zugleich verbirgt sie ihren Kopf schützend unter Falllaub, Ästen oder ähnlichem. Sie beißt beim Ergreifen nicht. Die Rotschwanz-Walzenschlange ist vivipar (lebendgebärend) und bekommt fünf bis zehn, bei der Geburt etwa 20 cm lange Junge pro Wurf.
Die Rotschwanz-Walzenschlange (Cylindrophis ruffus, Syn.: Anguis ruffa), auch Rote Walzenschlange genannt, ist eine ungiftige Schlangenart aus der Familie der Walzenschlangen (Cylindrophiidae).
The red-tailed pipe snake, red cylinder snake,[3] or common pipe snake[1] (Cylindrophis ruffus) is a nonvenomous cylindrophiid snake species found in Southeast Asia. No subspecies are currently recognized.
Adults can grow to 39 in (1 m) in length.[4]
The dorsal scales are smooth, in 19 or 21 rows, with 186-245 ventrals, which are not quite twice as large as the contiguous dorsal scales; the anal plate is divided, and five to 10 subcaudals.[5]
Compared to other snakes, C. ruffus have a limited gape size.[6] Their primary diet consists of long, thin prey animals including snakes, caecilians, and eels.[7]
It is found in Myanmar and southern China (Fujian, Hong Kong and on Hainan Island), south into Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand, the Malay Peninsula and the East Indies to Indonesia (the Riau Archipelago, Sumatra, Bangka, Borneo, Java, Sulawesi, Buton and the Sula Islands. The type locality given is "Surinami" (possibly a mistake).[2]
The red-tailed pipe snake, red cylinder snake, or common pipe snake (Cylindrophis ruffus) is a nonvenomous cylindrophiid snake species found in Southeast Asia. No subspecies are currently recognized.
Cylindrophis ruffus es una especie de serpiente de la familia Cylindrophiidae.[2][3]
Los adultos pueden crecer hasta 1 m de longitud.[4]
Las escamas dorsales son lisas y están dispuestas en 19 o 21 filas; las escamas ventrales, de entre 186 y 245, no son bastante más grandes que el doble de las escamas dorsales contiguas mientras que la placa anal está dividida, posee de cinco a diez escamas subcaudales.[5]
Es endémica de la isla de Java.[6]
Cylindrophis ruffus es una especie de serpiente de la familia Cylindrophiidae.
Cylindrophis ruffus Cylindrophis generoko animalia da. Narrastien barruko Cylindrophiidae familian sailkatuta dago.
Cylindrophis ruffus Cylindrophis generoko animalia da. Narrastien barruko Cylindrophiidae familian sailkatuta dago.
Cylindrophis ruffus ou Serpent à deux têtes est une espèce de serpents de la famille des Cylindrophiidae[1].
Cette espèce se rencontre[1] :
Ce serpent mesure de 70 à 100 cm de long. Le dessous de sa queue est rouge, queue qui rappelle la tête de serpent venimeux comme le bongare et lui vaut le surnom de serpent à deux têtes.
Il est essentiellement fouisseur mais on peut le trouver dans les rizières et les marécages.
Il mange de petits serpents et des anguilles.
C'est un serpent vivipare[2].
On rencontre parfois cette espèce sous le nom de Cylindrophis rufus (avec un seul f), mais la graphie originale de Laurenti, 1768 comporte bien les deux f. La sous-espèce Cylindrophis ruffus burmanus[3] a été élevée au rang d'espèce par Amarasinghe et al., 2015[4].
Cylindrophis ruffus ou Serpent à deux têtes est une espèce de serpents de la famille des Cylindrophiidae.
Ular kepala-dua atau ular-pipa ekor-merah adalah sejenis ular primitif penggali liang yang menghuni tanah subur dan lembab di kawasan tropis Asia Tenggara. Ular ini disebut "ular kepala-dua" karena bentuk ekornya yang tumpul dan lebar, nyaris mirip dengan bentuk kepala aslinya. Perbedaannya, pada bagian bawah ekornya berwarna merah cerah, sedangkan bagian bawah kepalanya berwarna keputihan.[4]
Ular ini juga disebut dengan nama-nama lokal, di antaranya: oray totog atau oray teropong (Sunda), majara (Toraja), ular gelenggang, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut Red-tailed Pipe Snake, Common Pipe Snake atau Two-headed Snake, sementara nama ilmiahnya adalah Cylindrophis ruffus (Laurenti, 1768). Nama marganya sendiri, Cylindrophis berasal dari dua kata, yaitu kylinder = "batang penggiling" atau "pipa tabung", dan ophis = "ular", sementara nama spesifiknya, ruffus, yang artinya "kemerah-merahan", merujuk pada pola belang-belang berwarna merah cerah atau oranye yang terdapapat di kedua sisi badannya, dari leher hingga ekor.[5][4]
Panjang tubuh ular kepla-dua dewasa dapat mencapai 1 meter, namun spesimen yang sering ditemukan panjangnya tidak lebih dari 70 cm. Penampang tubuhnya berbentuk silindris, dengan ekor yang pendek dan berbentuk tumpul, sangat mirip dengan bentuk kepalanya dan nyaris tidak bisa dibedakan. Kepala dan leher tidak dapat dibedakan. Matanya berukuran kecil.[6]
Tubuh bagian atas berwarna dasar hitam dengan belang-belang berwarna merah cerah atau jingga/oranye di kedua sisi badannya, dari leher hingga ekor. Kepala berwarna hitam. Warna-warna cerah ini sering memudar atau menghilang setiap bertambahnya umur dan ukuran tubuhnya, sehingga ular yang sudah berkembang memiliki warna dominan kehitaman. Sisi bawah tubuh (ventral) berwarna hitam dengan belang-belang putih yang berselang-seling agak beraruran, terkadang pola belang hitam-putih itu menyerupai kotak-kotak hitam-putih pada papan catur. Bagian bawah ekor berwarna merah cerah, membuatnya sering disangka sebagai ular cabai (Maticora intestinalis) yang berbisa.
Ular kepala-dua tergolong ke dalam kelompok jenis-jenis Cylindrophis dengan sisik-sisik dorsal di tengah badan berjumlah 19 deret, sedangkan kelompok-kelompok yang lainnya memiliki 17, 21 atau 23 deret sisik dorsal di tengah badan. Dalam kelompok yang memiliki 19 deret sisik dorsal itu, ular ini dibedakan dari kerabat-kerabat dekatnya dengan ciri-ciri berikut:[4]
Ular kepala-dua terdapat di dataran rendah, meskipun Tweedie (1983) menyebutkan ular ini pernah ditemukan pada ketinggian 1.700 meter dpl. Habitat utamanya adalah hutan hujan yang lembab, pinggiran kebun, dan sekitaran sumber air.[7][8]
Ular ini beraktivitas di tanah gembur dan berlumpur, dan sering menyusup ke dalam tanah dengan menggali menggunakan moncongnya. Ular ini juga sering ditemukan di bawah kayu-kayu lapuk, di balik tumpukan serasah yang membusuk, atau di bawah batu berlumut. Ular ini aktif pada malam hari (nokturnal). Makanan utamanya adalah larva serangga, kadal, bayi tikus, cacing tanah, dan belut kecil. Ular ini tidak berbisa dan tidak berbahaya. Bila merasa terusik, ular ini segera menggulungkan badannya dan menyembunyikan kepalanya di tengah, lalu mengangkat dan menggerak-gerakkan ekornya yang mirip kepala. Ular ini berkembang biak dengan melahirkan (ovovivipar), jumlah anak yang dilahirkan mencapai 13 ekor.[8][5]
Jenis Cylindrophis ruffus semula dianggap menyebar luas mulai dari Tiongkok dan Hainan di utara, Hong Kong, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Sula, Kepulauan Sangihe, Buton, Boano dan Bacan di Maluku. Akan tetapi kajian baru-baru ini mendapati bahwa populasi-populasi tersebut terdiri dari beberapa spesies yang berlainan.[4] Studi yang mendasarkan diri pada analisis morfologi dan morfometri itu kemudian menyimpulkan beberapa hal berikut:[4]
Ular kepala-dua atau ular-pipa ekor-merah adalah sejenis ular primitif penggali liang yang menghuni tanah subur dan lembab di kawasan tropis Asia Tenggara. Ular ini disebut "ular kepala-dua" karena bentuk ekornya yang tumpul dan lebar, nyaris mirip dengan bentuk kepala aslinya. Perbedaannya, pada bagian bawah ekornya berwarna merah cerah, sedangkan bagian bawah kepalanya berwarna keputihan.
Il cilindrofide rosso (Cylindrophis ruffus) è un serpente appartenente al genere Cylindrophis, famiglia Cylindrophiidae. Vive nel Sud-est asiatico, principalmente in Indocina e nelle Isole della Sonda.
Come suggerisce il nome, questo serpente ha un corpo cilindrico; la testa, piccola, possiede due occhi minuti con pupilla ellittica, che si aprono tra due squame. Il collo è sostanzialmente inesistente, mentre la coda è corta e termina con una punta ottusa. Le squame ventrali sono più grandi delle dorsali. Il cilindrofide rosso ha una colorazione scura, o addirittura nera, sul dorso; il ventre invece è più chiaro, con fasce scure trasversali. Sul dorso, in alcuni esemplari, sono presenti fasce o anelli irregolari di colore chiaro. La coda, ventralmente, è di colori molto accesi, di solito arancio o rosso. Il cilindrofide, come i suoi simili aniliidi (Aniliidae), possiede due ghiandole velenifere ma manca di denti scanalati, e risulta quindi pressoché innocuo.
In tutto il suo areale, questo serpente si trova nelle paludi e soprattutto nelle risaie. Scava gallerie nel fango, raggiungendo una profondità elevata, e le sue attività si concentrano in particolar modo nelle ore notturne, quando preda anguille e piccoli serpenti, oltre a invertebrati e anfibi.
Se molestato, il cilindrofide assume un bizzarro comportamento: si arrotola su se stesso nascondendo la testa sotto le spire, e lasciando sporgere la coda rosso vivo, la quale ricorda una testa (per questo motivo il cilindrofide è noto anche con il nome di serpente a due teste). Il predatore si avventa sulla coda credendo che si tratti del capo dell'animale ma, vedendo che nonostante venga colpita al capo la preda non muore, il più delle volte desiste e abbandona la caccia.
La femmina partorisce da due a dieci piccoli per parto.
Il cilindrofide rosso (Cylindrophis ruffus) è un serpente appartenente al genere Cylindrophis, famiglia Cylindrophiidae. Vive nel Sud-est asiatico, principalmente in Indocina e nelle Isole della Sonda.
Ula kapalo-duo atau ula-pipa ikua-sirah (bahaso Inggirih: Red-tailed Pipe Snake, Common Pipe Snake atau Two-headed Snake) adolah sajinih ula primitif panggali liang nan mauni tanah subua dan lambok di kawasan tropis Asia Tenggara. Ula iko disabuik "ulaa kapalo-duo" karano bantuak ikuanyo nan tumpua dan leba, hampia mirip jo bantuak kapalo aslinyo. Pabedaannyo, pado bagian bawah ikuanyo barono sirah tarang, sadangkan bagian bawah kapalanyo barono kaputihan.
Ula iko juo disabuik jo namo-namo lokal, di antaronyo: oray totog atau oray teropong (Sunda), majara (Toraja), ulaa galenggang, dan lain-lain. Namo ilmiahnyo adolah (bahaso Latin: Cylindrophis ruffus) (Laurenti, 1768). Namo marganyo surang, Cylindrophis berasal dari duo kato, yaitu kylinder = "batang panggiliang" atau "pipa tabuang", dan ophis = "ula", samantaro namo spesifiknyo, ruffus, yang artinyo "kamerah-merahan", marujuak pado pola balang-balang barono sirah tarang atau oranye yang tadapaik di kaduo sisi badannyo, dari lihia hinggo ikua.
Panjang tubuh ula kapalo-duo dewasa dapek mancapai 1 meter, namun spesimen nan acok ditamukan panjangnyo indak labiah dari 70 cm. Panampang tubuhnyo babantuak silindris, jo ikua nan pendek dan babantuak tumpua, sangek saroman jo bantuak kapalonyo dan nyaris indak bisa dibedakan. Kapalo dan lihia indak dapek dibedakan. Matonyo baukuran ketek.
Tubuh bagian ateh barono dasar hitam jo balang-balang barono sirah tarang atau jingga/oranye di kaduo sisi badannyo, dari lihia hinggo ikua. Kapalo barono hitam. rono-rono tarang iko acok mamuda atau mailang setiok batambahnyo umua dan ukuran tubuhnyo, sahinggo ula nan alah bakambang mamiliki rono dominan kahitaman. Sisi bawah tubuh (ventral) barono hitam jo balang-balang putiah nan baselang-seling agak baaturan, takadang pola balang hitam-putih itu manyarupai kotak-kotak hitam-putih pado papan catur. Bagian bawah ikua barono sirah tarang, mambueknyo acok disangko sabagai ula cabai (Maticora intestinalis) yang babiso.
Ula kapalo-duo atau ula-pipa ikua-sirah (bahaso Inggirih: Red-tailed Pipe Snake, Common Pipe Snake atau Two-headed Snake) adolah sajinih ula primitif panggali liang nan mauni tanah subua dan lambok di kawasan tropis Asia Tenggara. Ula iko disabuik "ulaa kapalo-duo" karano bantuak ikuanyo nan tumpua dan leba, hampia mirip jo bantuak kapalo aslinyo. Pabedaannyo, pado bagian bawah ikuanyo barono sirah tarang, sadangkan bagian bawah kapalanyo barono kaputihan.
Ula iko juo disabuik jo namo-namo lokal, di antaronyo: oray totog atau oray teropong (Sunda), majara (Toraja), ulaa galenggang, dan lain-lain. Namo ilmiahnyo adolah (bahaso Latin: Cylindrophis ruffus) (Laurenti, 1768). Namo marganyo surang, Cylindrophis berasal dari duo kato, yaitu kylinder = "batang panggiliang" atau "pipa tabuang", dan ophis = "ula", samantaro namo spesifiknyo, ruffus, yang artinyo "kamerah-merahan", marujuak pado pola balang-balang barono sirah tarang atau oranye yang tadapaik di kaduo sisi badannyo, dari lihia hinggo ikua.
Ular Kepala Dua (Ptyas mucosus) ialah sejenis ular.
Malaysiavalseslangen (vitenskapelig navn Cylindrophis ruffus) er en slange som lever i Sørøst-Asia. Den blir 70–100 cm lang. Malaysiavalseslangen lever for det meste i jordganger under bakken.
Malaysiavalseslangen (vitenskapelig navn Cylindrophis ruffus) er en slange som lever i Sørøst-Asia. Den blir 70–100 cm lang. Malaysiavalseslangen lever for det meste i jordganger under bakken.
Cylindrophis ruffus é uma espécie de réptil da família Cylindrophiidae, originário do Sudeste Asiático. Os adultos podem atingir 1 m de comprimento.[2][3]
As escamas dorsais são suaves, em 19 ou 21 filas, com 186-245 ventrais, maiores que as dorsais.[4]
A espécie encontra-se em Myanmar e no sul da China (Fujian, Hong Kong e Hainan), Vietname, Laos, Camboja, Tailândia, Península Malaia e Índias Orientais até à Indonésia (Arquipélago Riau, Sumatra, Bangka, Bornéu, Java, Sulawesi, Buton e ilhas Sula.
Cylindrophis ruffus é uma espécie de réptil da família Cylindrophiidae, originário do Sudeste Asiático. Os adultos podem atingir 1 m de comprimento.
As escamas dorsais são suaves, em 19 ou 21 filas, com 186-245 ventrais, maiores que as dorsais.
A espécie encontra-se em Myanmar e no sul da China (Fujian, Hong Kong e Hainan), Vietname, Laos, Camboja, Tailândia, Península Malaia e Índias Orientais até à Indonésia (Arquipélago Riau, Sumatra, Bangka, Bornéu, Java, Sulawesi, Buton e ilhas Sula.
Rắn trun (tên khoa học: Cylindrophis ruffus) là một loài rắn trong họ Cylindrophiidae. Loài này được Laurenti mô tả khoa học đầu tiên năm 1768 dưới danh pháp Anguis ruffa.[3]
Loài rắn này được tìm thấy ở Myanmar và miền nam Trung Quốc (Phúc Kiến, Hồng Kông và đảo Hải Nam), phía nam tới Việt Nam, Lào, Campuchia, Thái Lan, bán đảo Mã Lai và Đông Ấn đến Indonesia (quần đảo Riau, Sumatra, Bangka, Borneo, Java, Sulawesi, Buton và quần đảo Sula. Khu vực điển hình được ghi lại là "Surinami" (tức Surinam, có thể là do nhầm lẫn).
Rắn trun (tên khoa học: Cylindrophis ruffus) là một loài rắn trong họ Cylindrophiidae. Loài này được Laurenti mô tả khoa học đầu tiên năm 1768 dưới danh pháp Anguis ruffa.
Loài rắn này được tìm thấy ở Myanmar và miền nam Trung Quốc (Phúc Kiến, Hồng Kông và đảo Hải Nam), phía nam tới Việt Nam, Lào, Campuchia, Thái Lan, bán đảo Mã Lai và Đông Ấn đến Indonesia (quần đảo Riau, Sumatra, Bangka, Borneo, Java, Sulawesi, Buton và quần đảo Sula. Khu vực điển hình được ghi lại là "Surinami" (tức Surinam, có thể là do nhầm lẫn).
紅尾管蛇(學名:Cylindrophis ruffus)是蛇亞目管蛇科下的一個蛇種,主要分布於東南亞。目前尚未有任何亞種。[2]其一般生活于枯枝落叶下以及耕作地或住宅花园内的土质松软处。
紅尾管蛇主要分布於緬甸、華南(如福建、香港、海南島)、越南、寮國、柬埔寨、泰國、馬來半島、東印度以及印尼(包括蘇門答臘、爪哇、蘇拉威西島、邦加島及摩鹿加群島等)。其標本產地標示為「Surinami(蘇利南)」,不過當中可能存在誤差(因為紅尾管蛇的主要分布地並不在美洲)。[1]
|access-date=
中的日期值 (帮助)