Ko e fotulona ko e fuʻu ʻakau lahi. ʻOku tatau mo e Hernandia ovigera pea mo e Hernandia sonora. ʻOku fakaloupata ʻa e fuo ʻo hono lau.
ʻOku ui ko e puko ʻe Yuncker, kā naʻa ne fakafetongi kinaua. Ko e puko ʻoku tupu foki ʻi he matātahi, kā ʻoku kehe ʻaupito. Ko e meʻa fakangalingalikehe ʻoku ʻi ai ʻa e fetongi tatau ʻi he ngaahi lea kehe.
Vakai foki ki he pipi.
Ko e fotulona ko e fuʻu ʻakau lahi. ʻOku tatau mo e Hernandia ovigera pea mo e Hernandia sonora. ʻOku fakaloupata ʻa e fuo ʻo hono lau.
ʻOku ui ko e puko ʻe Yuncker, kā naʻa ne fakafetongi kinaua. Ko e puko ʻoku tupu foki ʻi he matātahi, kā ʻoku kehe ʻaupito. Ko e meʻa fakangalingalikehe ʻoku ʻi ai ʻa e fetongi tatau ʻi he ngaahi lea kehe.
Vakai foki ki he pipi.
Hernandia nymphaeifolia is a species of plant in the Hernandiaceae family. Its common name is lantern tree.
Hernandia nymphaeifolia is a tree with 5–22 m high. The leaves are narrowly or broadly ovate or subcircular. The 5-9 veins are palmate. The flowers are white or greenish, hermaphrodite, with fragrant odour; male and female are separated. The fruit is fleshy, waxy red or white.[1]
This species occurs throughout the tropics (Duyfjes 1996) exclusively in coastal areas: along the sea-shore in littoral forest and in coastal swamps. Fujita (1991) lists H. nymphaeifolia as being seed dispersed by the Marianas flying fox in the Mariana Islands.[2]
It is one of the most common beach trees in New Ireland.[3]
Hernandia nymphaeifolia has a light, perishable wood. It has been used in South Pacific islands for fishing rods, fish net floats, wooden sandals, fan handles, drawing boards, canoe accessories, furniture and firewood, etc. A woody layer surrounds the seed of the lantern tree fruit. The Tahaitians polish the round brown seeds to a high gloss and fashion them into necklaces. The Marshallese bathe children in a healing bath made from H. nymphaeifolia leaves and relieve headaches with a preparation from other tree parts. The effect of lignans from this species on Ca2+ signaling in human neutrophils has been studied.[4]
In parts of New Britain and Vanuatu, its wood is used for to make canoe hulls. In New Britain, the Nakanai people also use its wood to make hourglass drums. The flowers are used to treat asthma on Waya Island, Fiji.[3]
Hernandia nymphaeifolia is a species of plant in the Hernandiaceae family. Its common name is lantern tree.
Kampis tiongkok atau bengkak (Hernandia nymphaeifolia) adalah sejenis pohon dari hutan pantai, anggota suku Hernandiaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Lantern Tree, mengacu kepada bentuk buahnya yang seperti lentera Tiongkok (tanglong atau lampion).
Dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia: hapo-hapo (Sim.); kampé, mata ikan (Mnd.); kampis, kampak, binong laut (Sd.); bĕngkak, brĕndala, kĕmirèn (Jw.); nawoko ma lako, nau ma lako (Hal.); nyalako (Ternate); nyalau (Tidore)[4].
Pohon, dengan tinggi hingga 20 m dan gemang batang hingga 60 cm[4]. Daun tersebar, tunggal, bertangkai panjang, tanpa daun penumpu. Helaian daun bentuk perisai (peltata), bundar telur, 12-33 × 9–28 cm, bertepi rata, berujung runcing, gundul, seperti kulit.[5]
Bunga-bunga berkelamin satu, berumah satu, berkumpul dalam malai rata (cymose corymb) yang bertangkai panjang, 20–30 cm, dan berambut. Ujung tangkai dengan pembalut berdaun-4, melindungi 3 kuntum bunga, yang tengah betina dengan tangkai sangat pendek, diapit 2 bunga jantan yang bertangkai. Daun tenda bunga memanjang, 7-8 mm, tumpul, putih; kebanyakan berjumlah 6 pada bunga jantan, dan 8 helai pada bunga betina.[5]
Buah kering, berbiji tunggal, dengan pembungkus buah yang melembung, bulat memanjang lk. 4 cm, pada ujungnya membuka.[5]
Kampis tiongkok menyebar luas di wilayah tropika, namun terbatas di lingkungan pantai seperti di hutan pantai atau di rawa-rawa pantai. Pohon ini berbunga di sekitar bulan Maret, dan berbuah pada Juni hingga Juli.[6] Buah dan bijinya dipencarkan oleh kalong mariana (Pteropus mariannus)[7].
Kayu kampis tiongkok ringan dan kurang awet. Penduduk pulau-pulau di Pasifik selatan memanfaatkannya untuk perkakas ringan seperti terompah kayu, gagang kipas, papan tulis, pelampung jaring, bagian dari sampan dan lain-lain.[7]
Rumphius menguraikan tumbuhan ini dengan nama Arbor ovigera dan menyebutkan bahwa di Amboina pada masa lalu (dikenal sebagai ay gosso) akarnya dikunyah bersama buah pinang untuk mengatasi keracunan akibat makan kepiting atau yang sebangsanya[8]. Bijinya mengandung 51% minyak lemak yang kental, dan mengandung alkaloid[4].
Kampis tiongkok atau bengkak (Hernandia nymphaeifolia) adalah sejenis pohon dari hutan pantai, anggota suku Hernandiaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Lantern Tree, mengacu kepada bentuk buahnya yang seperti lentera Tiongkok (tanglong atau lampion).
Dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia: hapo-hapo (Sim.); kampé, mata ikan (Mnd.); kampis, kampak, binong laut (Sd.); bĕngkak, brĕndala, kĕmirèn (Jw.); nawoko ma lako, nau ma lako (Hal.); nyalako (Ternate); nyalau (Tidore).
Tung[1][2] (danh pháp khoa học: Hernandia nymphaeifolia) là một loài thực vật có hoa trong họ Hernandiaceae. Loài này được (J.Presl) Kubitzki miêu tả khoa học đầu tiên năm 1970.[3]
Tung (danh pháp khoa học: Hernandia nymphaeifolia) là một loài thực vật có hoa trong họ Hernandiaceae. Loài này được (J.Presl) Kubitzki miêu tả khoa học đầu tiên năm 1970.