dcsimg

Deskripsi ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Moluska ini hidup pelagis dan berwarna biru keperakan, panjangnya mencapai 6 cm dengan tiga pasang lengan. Glaucus biru hidup dengan cara mengapung terbalik di bawah permukaan laut dan memakan koloni Physalia, Porpita dan Vellela. Habitat dari Glaucus biru adalah di daerah lepas pantai. Glaucus biru harus ditangani dengan hati-hati karena dapat memberikan sengatan yang sangat menyakitkan akibat nematocyst yang diambil dari mangsa mereka yaitu Physalia.

Deskripsi Umum ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Glaucus biru (Glaucus atlanticus), kadang-kadang disebut dengan siput laut biru (1) atau siput samudera biru (2) merupakan hewan laut dari kelompok siput laut yang dikenal sebagai nudibranch. (2,3) Hewan ini ditemukan di perairan hangat dan tropis di Pasifik, Atlantik dan Hindia, (2,3,4,5) Glaucus biru memiliki tubuh yang kecil dan ramping (5) serta memiliki panjang mencapai 3 cm (3,5,6) siput ini hidup dengan cara mengambang terbalik pada permukaan laut berkat gelembung udara yang ada di dalam perutnya. (1,2,4,5) Pola warna dari tubuh Glaucus biru merupakan contoh dari fenomena yang dikenal sebagai counter-shading, (2) yang membantu siput laut ini menghindar dari predator yang terbang dan berenang ketika sedang mengapung terbawa arus dan angin (4): bagian bawah dari tubuh Glaucus biru yang menghadap ke atas adalah berwarna biru yang akan sama warnanya dengan permukaan air jika dilihat dari atas, sementara bagaian yang menghadap ke bawah berwarna lebih keabu-abuan yang akan berbaur dengan warna laut jika dilihat dari bawah. (2,3) Kamuflase ini bukan hanya bentuk dari Glaucus biru untuk membela atau mempertahankan dirinya. Glaucus biru memakan hewan yang dikenal dengan Hydrozoa (kelompok hewan yang filumnya sama dengan ubur-ubur), khusunya yang sangat beracun yaitu Portuguese Man-O’-War. (1,2,3,4) Meskipun sengatan Portuguese Man-O’-War sangat menyakitkan untuk manusia, (4) tetapi Glaucus biru dan beberapa nudibranch lainnya dapat memakan atau menelan sel penyengat mangsanya tersebut (dikenal dengan nama nematocyst) tanpa menyakiti dirinya sendiri. (1,2,7,8) Ini mungkin akibat perlindungan diri yang sangat baik dari sekresi lendir oleh cakram keras yang ada pada kulitnya. (7,8) Racun yang membahayakan tersebut mampu disimpan oleh Glaucus biru hingga “jari” ke-84 seperti struktur atau cerata (3,6) yang mencuat dari tubuhnya dan menggunakannya untuk mempertahankan diri dari pemangsa lain (1,2,3,4,6)

Distribusi ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Distribusi dari Glaucus biru terdiri dari Laut Karibia, Kuba, Pantai Timur Afrika Selatan, perairan Eropa, Teluk Meksiko, Jamaika, Mozambik, Zona Ekonomi Eksklusif New Zealand, Zona Ekonomi Eksklusif Portugis, Pantai Selatan Afrika Selatan, Zona Ekonomi Eksklusif Spanyol dan Zona Ekonomi Eksklusif Inggris

Distribusi dan Ekologi ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Makanan a. Glaucus biru memakan terutama kelompok Hydrozoa meskipun mereka juga dikenal sebagai kanibalisme b. Salah satu spesialisasi dari makanan mereka adalah Portuguese Man-O’-War, Physalia physalis (Linnaeus, 1758), terkenal karena sengatannya yang sangat menyakitkan c. Glaucus biru mampu memakan tentakel dan nematocystnya yang akan disimpan dalam kantong khusus yang kemudian akan mereka gunakan untuk pertahanan diri. Distribusi a. Glaucus biru ditemukan di seluruh perairan tropis di Atlantik, Pasifik dan Hindia b. Glaucus biru hidup pelagis-ini berarti mereka hidup mengikuti arus dan angin c. Menjaga udara di dalam perut agar mereka tetap bertahan di permukaan laut.

Glaucus atlanticus (wikipedia) ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Glaucus atlanticus (nama umunya adalah sea swallow, Glaucus biru, siput laut biru dan siput samudera biru) adalah spesies siput laut yang berukuran kecil, nudibranch pelagis dan moluska gastropoda laut dari keluarga Glaucidae. Ini adalah satu-satunya dari spesies dalam genus Glaucus (1) tetapi erat kaitannya dengan Glaucilla marginata yang merupakan anggota lain dari keluarga Glaucidae. Deskripsi Ukuran normal dari spesies ini mencapai 3 cm (2). Warna tubuh dari Glaucus biru adalah abu-abu keperakan pada sisi dorsal dan biru gelap pada bagian perut atau sisi ventral. Ia memiliki garis-garis biru tua di sepanjang tepi kakinya. Glaucus biru memiliki tubuh yang lonjong dan enam pasang kaki yang cabangnya keluar (3). Penyebaran dan habitat Nudibrach ini hidup pelagis dan menyebar ke seluruh lautan di dunia yaitu di perairan yang beriklim sedang dan tropis. Daerah dimana siput ini ditemukan meliputi Pantai Timur dan Selatan Afrika Selatan, perairan Eropa, pantai timur Australia dan Mozambik (5). Glaucus biru hidup dengan cara mengapung terbalik pada permukaan laut. Sejarah hidup dan perilaku Glaucus atlanticus memangsa hewan lain, organisme pelagis yang berukuran besar seperti Portuguese Man-O’-War, Physalia physalis, Velella velella, Porpita porpita dan siput violet Janthina janthina. Kadang-kadang Glaucus biru merupakan individu kanibal. Glaucus atlanticus mampu memakanPhysalia physalis karena kekebalannya terhadap nematocyst yang beracun. Glaucus biru memakan seluruh bagian tubuh dari mangsanya dan menyimpan nematocyst yang beracun tersebut untuk digunakannya sendiri. Racun dikumpulkan dalam kantung khusus (cnidosacs), di ujung cerata mereka, bulu-bulu yang tipis seperti “jari” yang terdapat dalam tubuhnya. (6) Karena Glaucus biru menyimpan racun , ia dapat menghasilkan sengatan yang lebih kuat dan mematikan dari Portuguese Man-O’-War ketika sedang memangsanya. Dengan bantuan kantung yang berisi gas di dalam perutnya, Glaucus atlanticus dapat mengapung di permukaan. Karena lokasi dari kantung gas tersebut Glaucus biru mampu mengapung secara terbalik. Sisi yang menghadap ke atas berwarna biru atau biru-putih. Permukaan dorsal yang menghadap ke bawah memiliki warna abu-abu keperakan. Pola warna tersebut merupakan contoh dari countershading yang membantu melindungi diri dari predator baik dari bawah, sisi dan atas Para ilmuwan telah sering berargumentasi mengenai apakah Glaucus atlanticus bergerak sendiri atau pergerakannya tergantung pada angin. Glaucus biru adalah siput laut berukuran besar dan merupakan organisme hermaphrodit dimana terdapat organ reproduksi jantan dan betina secara bersamaan. Tidak seperti kebanyakan nudibranch lain, yang pasangannya mengahadap pada sisi kanan, pasangan Glaucus biru menghadap pada sisi ventral. (7) Setelah melakukan perkawinan maka hewan ini akan menghasilkan telur.

Pendahuluan ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Glaucus atlanticus atau Glaucus biru (Forster, 1777) adalah satu-satunya spesies dari genus Glaucus dan hanya satu dari dua spesies dalam famili atau keluarga Glaucidae. Glaucus biru hidup melayang atau mengapung secara terbalik pada permukaan laut berkat gelembung udara yang terdapat didalam perutnya. Makanan Glaucus biru terdiri dari kelompok hewan hydrozoa termasuk Portuguese Man-O’-War, bahkan siput laut ini mampu memakan sengatan dari mangsanya tersebut atau dikenal dengan nama nematocyst yang akan mereka pergunakan untuk pertahan diri.

Ringkasan ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Jika anda mendengar tentang hewan kecil dan tampak lucu yang menghabiskan hidupnya dengan mengambang terbalik di permukaan (1,2,3) di Pasifik, Atlantik atau Samudera Hindia berkat sebuah gelembung udara yang ada di dalam perutnya serta hidup mengikuti arus dan angin, anda mungkin akan berpikir itu hanya sebuah makhluk berbahaya yang suka bersantai di dalam air. Tetapi tubuhnya sangat kecil (5), panjangnya hanya mencapai 3 cm (4,5,6). Hewan ini disebut dengan Glaucus biru, (3) Siput laut biru, (1) siput samudera biru, (2) penamaan ini berdasarkan pada warna tubuhnya. Siput samudera biru memiliki lengan atas yang merupakan bentuk kamuflase atau disebut dengan counter-shading untuk melindungi serangan dari predator yang terbang dan berenang ketika hewan ini sedang mengapung. (2) Bagian bawah dari tubuh Glaucus biru yang menghadap ke atas adalah berwarna biru sedangkan yang menghadap ke bawah berwarna lebih keabu-abuan. (2,4) Hal yang menakjubkan kedua dari Glaucus biru adalah karena hewan ini memakan hydrozoa (kelompok hewan dengan filum yang sama dengan ubur-ubur), terutama yang sangat beracun seperti Portuguese Man-O’-War. (1,2,3,4) Meskipun sengatan Portuguese Man-O’-War sangat menyakitkan untuk manusia, (3) Glaucus biru dan beberapa siput laut lain mampu memakan sel penyengat mangsanya tersebut (dikenal dengan nama nematocyst) tanpa menyakiti dirinya sendiri (1,2,7,8). Untuk menjaga diri agar aman dari racun tersebut, hewan ini mengeluarkan lendir pelindung dan tutupan atau penghalang yang keras seperti cakram dari dalam kulitnya. (7,8) Tetapi Glaucus biru tidak sekedar dapat melindungi diri dari sengatan ini, Glaucus biru mampu menyimpan nematocyst yang berisi racun di dalam “jari” hingga 84 seperti struktur atau cerata (4,6) yang mencuat dari dalam tubuhnya, dan kemudian racun ini digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa lain (1,2,3,4,6).

Taksonomi ( Indonésio )

fornecido por EOL authors
Keluarga atau famili Glaucidae memiliki 2 genus yaitu Glaucus dan Glaucilla dan masing-masing hanya memiliki satu spesies yaitu Glaucus atlanticus dan Glaucilla marginata. Ciri-ciri dari Glaucus atlanticus adalah sebagai berikut : a. Ukurannya dapat mencapai 3 cm b. Spesies ini memiliki cerata hingga berjumlah 84 - yang mencuat dari permukaan tubuh bagian atas c. Cerata dapat menahan sel penyengat (nematocyst) yang diambil dari ubur-ubur yang mereka makan dan disimpan dalam kantung khusus yang disebut dengan cnidosacs Jenis ini mirip dengan spesies lain dalam famili Glaucidae yaitu Glaucilla marginata. Perbedaan utama antara kedua spesies ini adalah : a. Glaucila marginata memiliki lebih banyak cerata dari Glaucus atlanticus dengan total cerata 137 b. Ekor (metapodium) dari Glaucus atlanticus jauh lebih panjang dibandingkan dengan Glaucilla marginata. c. Glaucus atlanticus berukuran lebih besar dari Glaucilla marginata dengan panjang hanya mencapai 12 mm.